Sholawat Nariyah (Bahasa Arab: صلاة النارية; Doa yang Berapi-api), yang juga sering disebut sebagai Sholawat Tafrijiyah (Bahasa Arab: صلاة التفريجية; Doa Pertolongan) disebarkan oleh Imam al-Qurthubi. Sholawat ini juga dikenal sebagai Sholawat Taziyah (Bahasa Arab: صلاة التازية) karena keterkaitannya dengan Syekh Abdul Wahab at-Tazi. Sholawat kepada Rasulullah ﷺ yang mencakup segalanya ini terkenal di kalangan Muslim karena meringankan kesulitan dan mencegah kesengsaraan.
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً ❁ وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا ❁ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ ❁ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ ❁ وَتُقْضَىٰ بِهِ الْحَوَائِجُ ❁ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ ❁ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ ❁ وَعَلىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ ❁ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ
Allāhumma ṣholli ṣholātan kāmilatan, wa sallim salāman tāman, ʿalā Sayyidinā Muḥammadinil ladzī tanḥallu bihil ʿuqod(u), wa tanfariju bihil kurob(u), wa tuqḍhō bihil ḥawā’ij(u), wa tunālu bihir roghō’ibu wa ḥusnul khowātim(i), wa yustasqol ghomāmu bi wajhihil karīm(i), wa ʿalā ālihi wa ṣhoḥbihi fī kulli lamḥatin wa nafasin bi-ʿadadi kulli mʿalūmin lak(a).
Ya Allah, limpahkanlah sholawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW — yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta khusnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun — dan semoga terlimpahkan kepada Keluarganya serta para Sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang Engkau ketahui.
MP3
MP3 | Download |
Download |
Video
Sholawat Nariya Benefits
Also available in: English
Manfaat Sholawat Nariyah
Manfaat Sholawat Nariyah (Doa yang Berapi-api) atau yang juga biasa disebut sebagai Shalawat Tafrijiyah (Doa Pertolongan) disebutkan oleh Syekh dan sufi Turki abad kesembilan belas Muhammad Haqqi Effendi an-Nazili (w. 1301 H/1884 M) dalam bukunya yang berjudul Khazinat al-Asrar (Harta Karun Rahasia). Dalam buku tersebut, Syekh Muhammad Haqqi Effendi an-Nazili mengutip ulama terkenal Andalusia Imam al-Qurthubi (w. 671 H/1273 M), yang mengatakan:
Barang siapa yang rutin membaca sholawat ini setiap hari, 141 kali atau lebih, Allah akan meringankan duka dan kesedihannya, dan akan menghilangkan masalah dan kesulitannya, memudahkan segala urusannya, menerangi batinnya, mengangkat derajatnya, memperbaiki kedudukannya, menambah rezekinya, dan akan ada banyak pintu-pintu kebajikan yang akan dibukakan untuknya. Kata-katanya akan menjadi lebih efektif sebagai seorang pemimpin, dia akan dilindungi dari kemalangan dan bencana buruk seperti kelaparan dan kemiskinan, dan orang-orang akan tulus mencintainya—dan tidak ada yang dia minta kepada Allah SWT kecuali Allah SWT akan memberikannya.
Imam al-Qurthubi melanjutkan dan mengatakan bahwa:
Manfaat ini tidak akan berlaku kecuali sholawat ini dibaca secara rutin. Sholawat ini merupakan salah satu harta Allah SWT dan bacaannya merupakan kunci dari harta karun ini. Hamba Allah yang dengan rutin membaca sholawat ini akan dibukakan harta karun tersebut dan melaluinya, mereka akan memperoleh apa yang mereka kehendaki.
Syekh Muhammad al-Sanusi (w. 1276 H/1859 M), pendiri tarekat Sanusiyah dari Aljazair menambahkan kata-kata “fī kulli lamḥatin wa nafasin bi-‘adadi kulli m‘alūmin laka” di akhir sholawat. Syekh al-Sanusi disebutkan telah mengatakan:
Barang siapa yang tekun dan rutin membaca sholawat ini 11 kali setiap hari, maka [sholawat itu] seolah-olah mengirim rezekinya turun dari langit dan menumbuhkannya keluar dari bumi.
Imam al-Dinawuri, tercatat di Khazinat al-Asrar juga mengatakan:
Barang siapa membaca sholawat ini sebanyak 11 kali setelah sholat [wajib] dan menjadikannya sebagai kebiasaan maka rezekinya tidak akan pernah terputus, dan derajatnya akan ditingikan dan baginya tempat perlindungan kekayaan.
Barang siapa yang membacanya sebanyak 41 kali dengan rutin setelah Sholat Subuh setiap hari maka dia juga akan memperoleh apa yang diinginkannya. Barang siapa yang membacanya 100 kali secara rutin akan memperoleh apa yang dia cari dan melebihi dari apa yang dia inginkan.
Barang siapa membacanya secara rutin setiap hari 313 kali — sejumlah Utusan, semoga damai sejahtera senantiasa menyertai mereka — untuk menyingkap rahasia, maka dia akan melihat apa saja yang ingin dia lihat.
Barang siapa yang membacanya dengan rutin 1000 kali setiap hari, maka dia akan menerima apa yang tidak dapat dijelaskan oleh siapa pun — apa yang belum pernah dilihat mata, apa yang belum pernah didengar telinga, dan apa yang tidak pernah dirasakan oleh hati manusia.
Di bagian lain buku tersebut dijelaskan bagaimana sholawat ini secara tradisi digunakan di Afrika Utara untuk mendapatkan keinginan atau agar terhindar dari bencana:
Dan di antara sholawat yang telah dicoba dan diuji adalah Doa Pertolongan (Sholawat Tafrijiyah) dari al-Qurthubi. Orang-orang di Maghreb menyebutnya Doa yang Berapi-api (Sholawat Nariyah), dan mereka menyebutnya begitu karena ketika mereka menginginkan sesuatu yang sedang dicari atau ingin mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, maka mereka berkumpul dalam satu majelis atau pertemuan dan membaca sholawat ini 4.444 kali dan dengan cepat mendapatkan apa yang mereka cari. Wali-wali Allah menyebutnya Kunci Harta yang Diliputi untuk Memperoleh Keinginan Para Hamba (Miftah al-Kanz al-Muhit li Nayl Murad al ‘Abid.)
Catatan: Jika sholawat dibaca dengan cara ini, maka angka 4.444 harus dibagi di antara satu kelompok yang terdiri dari 7 atau 11 orang yang telah dengan rutin membaca sholawat ini. Misalnya, jika ada 11 orang dalam grup, maka pesertanya akan membaca sholawat bersama-sama dengan setiap orang berkontribusi membacakan sholawat ini sebanyak 404 kali. Di akhir majelis, doa harus dipanjatkan kepada Allah SWT dengan memohon kepada-Nya untuk memenuhi doa yang diucapkan.
Syekh Muhammad an-Nazili yang menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai ulama yang tinggal di Mekah juga menjelaskan bagaimana beliau menerima Ijaza (izin) untuk membaca doa:
Saya menerima izin untuk sholawat ini dalam kata-kata ini dari Syekh Muhammad al-Sanusi di atas Gunung Qubays [di Mekah], kemudian saya menerima izin untuk itu dari Syekh al-Maghribi diikuti oleh Syekh Sayyid Zayn b. Makki, semoga Allah SWT meridhoi mereka semua.
Sholawat Nariyah juga disebut sebagai Sholawat Taziyah karena keterkaitannya dengan Syekh besar dan sufi Abdul Wahab at-Tazi (w. 1206 H/1792 M), penduduk asli Fez, Maroko. Syekh Abdul Wahab at-Tazi adalah seorang murid dari Syekh Abdul Aziz ad-Dabbagh (w. 1132 H/1719 M) dan kemudian menjadi guru dari Syekh Ahmad bin Idris al-Fasi (w. 1253 H/1837 M).
Sholawat Nariyah Dan Artinya
Name | Meaning |
---|---|
Sholawat Nariyah | Nama ini berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu nār yang berarti api. Dikatakan demikian karena pembacaan doa ini secara teratur merupakan sarana untuk mencapai tujuan seseorang secepat api membakar. |
Sholawat Tafrijiyah | Nama ini diterjemahkan sebagai Doa Pertolongan karena membawa kelegaan bagi orang yang rutin membacanya. |
Sholawat Qurtubiyah | Nama in berasal dari nama Imam al-Qurthubi, seorang ulama terpelajar yang menyebarkan sholawat ini. |
Sholawat Taziyah | Nama ini diambil dari nama Syekh Abdul Wahab at-Tazi yang juga memiliki keterkaitan dengan Sholawat ini. |
Sholawat Kamilah | Nama ini diterjemahkan sebagai Doa Lengkap. |
References
- The Muhammadan Litanies: Prayers upon the Prophet Muhammad ﷺ for Invocation and Reflection — From the works of Shaykh Yusuf al-Nabahani. Translation and Notes by Abdul Aziz Suraqah.
Line by Line
Sholawat Nariya line by line for memorisation purposes.